Pulau Sumba dan Pulau Sabu adalah dua pulau di Indonesia yang terletak di wilayah Indonesia bagian Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Penduduk lokal wilayah ini masih menganut kepercayaan budaya leluhur tradisional mereka, yang disebut Merapu. Dengan wilayah perbukitan yang luas, beberapa desa di Pulau Sumba dan Sabu terletak di bagian atas pegunungan, yang membutuhkan 4 jam perjalanan dari kota utama. Meskipun di daerah kota utama sudah mulai berkembang, namun masih ada beberapa desa yang hidup tanpa memiliki pasokan listrik yang stabil.

Dengan akses listrik yang terbatas, desa-desa ini masih sering dikelilingi dengan kegelapan. Hal ini tentunya akan mempengaruhi proses pendidikan, kemajuan ekonomi, serta kesehatan penduduk lokal daerah tersebut. Karena sumber pencahayaan hanya tersedia di kota, penduduk dari desa-desa terpencil diharuskan untuk melakukan upaya ekstra untuk memperoleh pencahayaan lebih baik, dengan memanfaatkan lampu minyak tanah sebagai solusi pencahayaan sementara mereka.

Untuk mengatasi kesenjangan sosial dan mendorong kehidupan yang lebih baik bagi warga Indonesia yang tinggal di daerah terpencil, Panasonic mendonasikan 1,000 Solar Lantern (BG-BL03) di Kahaung Eti, Pulau Sumba dan Anambas, Sabu Island, Nusa Tenggara Timur. Solar Lantern (BG-BL03) berfungsi sebagai solusi pencahayaan yang nyaman dan praktis juga ramah lingkungan.

Panasonic Corporation juga menyelenggarakan program “Cut Out the Darkness” yang berfokus pada pembuatan berbagai desain untuk cover solar lantern, dimana Indonesia mendapatkan kehormatan untuk menerima 111 desain khusus.