Menciptakan Sebuah TV yang Belum Pernah Anda Lihat Sebelumnya
Layar awal "my Home Screen" yang dapat disesuaikan
Panasonic meluncurkan fitur "my Home Screen" yang membedakannya dengan TV biasa. Fitur ini disambut dengan baik karena menawarkan kebebasan pengaturan di mana pengguna dapat menyesuaikan startup screen TV seperti yang diinginkan. Dalam wawancara kali ini, kami berbincang dengan para teknisi yang “redefine smart TV” melalui pengembangan ini.
Tolong ceritakan bagaimana awalnya tim Anda mulai mengembangkan fitur my Home Screen.
Tanaka: Kalimat yang mampu mewakili mengapa kami menciptakan my Home Screen adalah "TV yang belum pernah Anda lihat sebelumnya". Secara spesifik, kami ingin sepenuhnya mengubah tampilan awal layar ketika TV dihidupkan. Jika kita mendengar istilah "startup screen", sebagian besar pasti terlintas tentang layar pada PC, namun layar ini juga berlaku untuk TV. Kita sudah biasa melihat bahwa layar TV menayangkan siaran suatu acara ketika dihidupkan, dan kita belum pernah melihat layar awal atau layar pembuka pada TV. Dalam proyek ini, kami bertanya-tanya tentang kemungkinan ini. Kami ingin menciptakan sebuah layar awal TV yang benar-benar baru dan berbeda yang menawarkan nilai tambah suatu TV kepada konsumen.
Pertanyaannya adalah, apa yang akan ditampilkan pada layar awal tersebut. Dari situlah kami memulainya.
Apakah penggunaan smartphone yang semakin populer menjadi inspirasi untuk mencetuskan ide tersebut?
Tanaka: Ya, saat ini semua orang di seluruh dunia mengakses Internet dengan smartphone. Meskipun beberapa produk TV menawarkan kemampuan browsing Internet, TV belum menjadi perangkat yang populer untuk mengakses Internet. Sebagian besar orang menghidupkan TV untuk menonton siaran TV dan menggunakan smartphone untuk mengakses Internet. Mereka sudah terbiasa melakukannya dan tidak berpikir ulang tentang perangkat mana yang harus digunakan. Terus terang saja, kami merasa agak kecewa setelah menyadari bahwa jumlah orang yang menggunakan perangkat selain TV untuk mengakses informasi semakin bertambah. Di sisi lain, fitur pengoperasian TV secara intuitif menjadi semakin meningkat seiring dengan pengalaman konsumen menggunakan smartphone.
Meskipun kami telah terlibat dalam produksi TV selama bertahun-tahun, kami ingin mengembangkan TV baru yang benar-benar berbeda yang dapat memaskan konsumen.
— yaitu, sebuah TV yang memudahkan kita mengakses informasi selain siaran TV dan mudah dioperasikan — dan kami ingin berbagi kejutan TV baru ini kepada konsumen.
Bisakah Anda jelaskan proses dalam menentukan konsep "Home Screen" tersebut?
Tanaka: Kami membagikan satu lembar kertas ukuran A3 kepada sekitar 30 orang anggota tim di perusahaan dan meminta mereka menggambar apa yang ingin mereka lihat pada layar ketika TV dihidupkan. Mereka menggambar berbagai macam ide. Mereka memberikan banyak sekali tips dan ide. Ada banyak contoh yang menarik seperti layar yang sama persis dengan halaman awal pada situs portal, ada layar yang menampilkan banyak saluran acara secara bersamaan, serta berita di web. Survei ini menegaskan dua poin utama. Pertama, kami tahu bahwa layar TV yang ingin dilihat setiap orang berbeda-beda, tergantung pada masing-masing individu. Kedua, kami juga yakin bahwa ada pola tertentu yang ingin dilihat pada layar awal TV. Ini adalah sebuah ide hebat. Berdasarkan kedua penemuan tersebut, kami mulai menyusun konsep.
Selain itu, kita tahu bahwa TV ditonton oleh hampir seluruh anggota keluarga. Oleh sebab itu, kami sadar bahwa pada tahap awal pengembangan diperlukan banyak layar beranda sehingga setiap anggota keluarga bisa memilih layar sesuai yang diinginkan. Kami mencermati faktor-faktor yang ada dan berulang kali mendiskusikannya dengan anggota tim. Lalu kami memutuskan untuk menyediakan bermacam-macam template 'home screen' sehingga pengguna dapat membuat layar beranda pribadi dengan memilih elemen favorit mereka.
Kubota: Setelah mendengar penjelasan tentang proses penentuan konsep awal tadi, mungkin Anda berpikir bahwa arah pengembangan dapat ini diputuskan dengan mudah. Namun kenyataannya, menentukan konsep sebelum menciptakan sebuah produk baru adalah tahap yang penuh tantangan. Kami harus berpikir di luar logika untuk membuat sebuah TV yang belum pernah ada sebelumnya. Dengan kata lain, kami memulai dari nol dan harus menghadapi berbagai kesulitan yang menghadap di depan kami.
Bagaimana cara Anda meningkatkan dan mempercanggih layout ikon di 'home screen' serta kualitas gerakan dan respons dari pengoperasian tombol?
Kubota: Kami berkolaborasi dengan Perusahaan Desain. Awalnya, kami meminta mereka membuat usulan home screen mulai dari nol. Desain yang diusulkan benar-benar hebat. Semua sketsa dari desainer menunjukkan ide yang asli dan baru. Dengan mempertimbangkan ide yang beraneka ragam dan fleksibel, semua anggota tim Pengembangan Teknologi fokus pada satu target: "mengubah tampilan layar TV secara keseluruhan." Kami sangat yakin bahwa target tersebut dapat dicapai untuk peluncuran produk tahun 2013, yang memungkinkan pengguna mengakses konten selain hanya siaran TV dari 'home screen' yang ditampilkan setelah TV dihidupkan.
Tanaka: Satu hal yang terpenting yaitu "mudah mengakses konten." Kami tidak ingin home screen atau pengoperasiannya terlalu rumit. Sejak awal pengembangan, kami menetapkan agar desain home screen nantinya cukup sederhana, sehingga konten dapat diakses sekaligus dengan pengoperasian yang mudah.
Kubota: Target akhir kami adalah menciptakan layar yang memungkinkan pemirsa fokus pada konten yang ingin dilihat tanpa terganggu dengan desain layar.
Apakah Anda menghadapi kesulitan dalam menemukan konsep ini, misalnya seperti efek gerakan?
Kubota: Sejak pertama kali kami menentukan target, kami tidak ingin ada kompromi apa pun. Oleh karena itu, kami bekerja keras tanpa henti untuk mewujudkan ide tersebut dalam wujud produk yang sebenarnya.
Hirose: Awalnya memang sulit untuk membuat suatu sistem yang menampilkan Home Screen setelah TV dihidupkan. Khususnya, kami bekerja keras agar waktu munculnya tampilan layar lebih singkat. Dengan perhitungan aritmetika sederhana, dibutuhkan waktu yang lebih lama untuk menampilkan berbagai sumber informasi menggunakan sambungan Internet dan aplikasi daripada menampilkannya pada siaran TV. Kami berusaha semaksimal mungkin untuk mempersingkat waktu pemrosesan tampilan layar agar konsumen tidak perlu menunggu lama. Kami ingin mempersingkat waktu ke level waktu tampilan layar tertentu yang dirasa wajar dan tidak terlalu lama dibandingkan dengan TV biasa.
Selama proses pengembangan, kami mengukur waktu tampilan layar aktual menggunakan software khusus. Namun dalam tahap akhir pengembangan, kami mengukur menggunakan stopwatch untuk mendapatkan perhitungan waktu tampilan layar yang dianggap wajar dan dapat diterima. Dalam menciptakan 'my Home Screen', kami berusaha menciptakan antarmuka pengguna yang PALING mudah digunakan pada smart TV layar lebar. Teknisi Panasonic berdedikasi penuh untuk mencapai target antarmuka pengguna yang intuitif dalam setiap detilnya -- mulai dari membuat skema logika sistem hingga menciptakan efek gerakan yang mulus untuk setiap grafis. Kami memastikan bahwa semua rangkaian pengoperasiannya mudah dipahami oleh pengguna, dan kami menyajikannya sedemikian rupa dengan cara yang meyakinkan dan alami sesuai harapan pengguna. Cukup sulit untuk menjaga keseimbangan antara kecepatan dan kualitas pengoperasian, khususnya bagi pengguna yang sudah terbiasa mengoperasikan smartphone.
Tanaka: Benar, pengoperasian TV harus familier, alami dan mudah digunakan, sekalipun bagi pengguna yang sudah terbiasa menggunakan smartphone. Misalnya saja ketika pengguna kembali ke Home Screen dari tampilan layar penuh setelah menonton siaran TV, frame di sekeliling konten siaran akan mengecil secara mulus hingga seukuran Home Screen tanpa adanya gerakan yang terputus. Meskipun gerakan ini sepertinya sangat sederhana, namun sangat sulit untuk mendapatkan gerakan yang mulus dan halus di layar TV.
Kubota: Contohnya, kapasitas memori yang digunakan dalam "TV" sangat terbatas jika dibandingkan dengan sistem "komputer" seperti PC dan smartphone. Ini adalah tantangan bagi kami untuk
menghasilkan gerakan yang mulus dan intuitif di layar TV seperti yang sering dilihat konsumen pada layar PC dan smartphone.
Untuk membuat fitur my Home Screen yang unik, seperti beralih dari Home Screen dan transisi layar untuk mengakses berbagai fungsi lainnya cukup sulit karena kapasitas perangkat memori yang tersedia untuk TV sangat terbatas. Kami mengatasi masalah ini dengan mengembangkan sistem jendela gambar asli. Pengembangan sistem ini membuat kami dapat menciptakan produk TV baru seperti yang ada saat ini.
Saya mendengar bahwa my Home Screen bisa otomatis ditampilkan dengan fitur "face recognition".
Iwata: Ya, fungsi pengenalan wajah (face recognition) juga merupakan sebuah tantangan bagi kami. Saya bertanggung jawab dalam menyediakan hardware dan software "face recognition". Saya terlibat dalam pemasangan kamera pada TV, dan saya juga bertugas untuk merancang software dengan ketentuan bagaimana penggunaaan fungsi pengenalan wajah pada TV oleh konsumen. Ketika konsep my Home Screen diusulkan, saya langsung memiliki ide tentang pengenalan wajah. Tampilan wajah pengguna pada my Home Screen melalui fungsi pengenalan wajah akan memberikan nilai tambah sehingga lebih mudah digunakan, dan jika fungsi pengenalan wajah ini sering digunakan, maka diperlukan sebuah kamera internal.
Panasonic telah menciptakan sebuah teknologi pengenalan wajah melalui pengembangan kamera LUMIX. Untuk model TV yang baru, kami menggunakan mesin yang sama seperti yang dipasang pada kamera LUMIX. Oleh sebab itu, integrasi fungsi ini ke dalam TV dapat dilakukan dengan mudah. Namun ternyata kami terbentur masalah. Kami tidak memiliki pengalaman atau ide sehingga kesulitan menciptakan antarmuka yang dapat membuat "TV mengenali wajah pengguna". Reaksi TV setelah mengenali wajah pengguna juga perlu dikembangkan lebih lanjut. Sama seperti ketika kami mendesain Home Screen, kami harus menjawab tantangan tersebut dengan cara coba-coba.
Khususnya seperti apa perjuangan untuk menciptakan sistem pengenalan wajah tersebut?
Iwata: Katakanlah satu dari beberapa orang yang sedang menonton TV mengatakan "my Home Screen" ke arah mikrofon yang ada di remote control. Pertama, kamera internal TV berusaha mengenali wajah dari beberapa orang yang sedang menonton TV tersebut. Gambar yang diambil oleh kamera internal akan ditampilkan pada layar TV. Jika ada tiga orang di depan kamera, masing-masing wajah dari ketiga orang yang ditampilkan secara bersamaan pada layar TV tersebut akan ditandai. Kami menyederhanakan dan menyempurnakan desain dan gerakan frame penanda selama proses pencarian pada setiap wajah yang dikenali sehingga pengguna merasa nyaman ketika menunggu proses pengenalan wajah.
Seperti biasa, kita hanya perlu menekan beberapa tombol pada remote control ketika menonton TV. Sangat mudah. Kami menambahkan fungsi pengenalan wajah pada TV, sehingga pengguna dapat duduk menghadap ke TV dan berinteraksi dengannya. (Tertawa) Kami harus memastikan bahwa "fitur" baru ini tidak membuat pengguna merasa tegang. Jika fungsi baru ini tidak lebih mengasyikkan dan sama saja dengan sekedar menekan tombol pada remote control, pengguna akan menganggapnya membosankan atau tidak ada gunanya. Jadi, kami merancang dan memodifikasi sistem dengan hati-hati untuk menciptakan gerakan berkualitas tinggi yang mulus dan halus tanpa mengganggu pengguna.
Proses apa khususnya yang harus dikerjakan secara intensif?
Iwata: Kami melakukan uji pengenalan wajah dengan banyak contoh wajah untuk meningkatkan performa pengenalan oleh kamera. Kami mengujinya dengan menggunakan contoh wajah dari anggota staf pengembangan. Anggota staf juga membawa banyak contoh foto wajah untuk dites. Kami cukup yakin dengan akurasi dari fungsi pengenalan ini.
Apakah ada pola wajah tertentu yang "sulit" dikenali?
Iwata: Kacamata dapat menyebabkan kesalahan pengenalan karena beberapa karakteristik wajah tertutup oleh frame kacamata.
TV harus 'bekerja keras' dalam memastikan akurasi pengenalan wajah anggota keluarga. TV biasanya ditonton oleh anggota keluarga, dan wajah anggota keluarga yang ditampilkan pada layar kadang mirip. (Tertawa) Kadang, beberapa anggota keluarga sangat mirip. Jika pengguna target tidak dapat dikenali melalui fungsi pengenalan wajah, maka layar selanjutnya akan meminta pengguna memilih salah satu di antara beberapa opsi wajah yang ditampilkan di layar untuk dilakukan otentikasi.
Tanaka: Ketika mengerjakan penggunaan fitur pengenalan wajah agar mudah digunakan, kami berpikir untuk menggabungkan fungsi pengenalan wajah dengan teknologi pengenalan suara yang dikembangkan untuk proyek lain. Kombinasi ini adalah sebuah rahasia kecil untuk memudahkan fungsi pengenalan wajah. Saya salut dengan upaya dari seluruh anggota tim yang tak kenal lelah untuk mengintegrasikan berbagai fungsi sehingga lahirlah sebuah TV baru yang benar-benar berbeda.
TV baru ini tidak hanya memiliki fitur pengenalan wajah dan teknologi pengenalan suara, namun juga dilengkapi teknologi lain yang dikembangkan dan disempurnakan oleh setiap departemen kami yang saling mengisi satu sama lain.
TV dengan my Home Screen sekarang banyak beredar di pasaran. Setelah mengembangkan produk TV baru, fitur apa yang ingin Anda tonjolkan kepada konsumen ke depannya?
Tanaka: Saya ingin mereka tahu bahwa my Home Screen akan terus berevolusi. Misalnya saja dengan menambahkan "wallpaper".
Hirose: Mengubah wallpaper akan memberikan tampilan yang berbeda pada TV dan menyesuaikan TV berdasarkan keinginan pengguna. Saya ingin agar konsumen bisa merasakan sensasi perubahan dengan berbagai wallpaper yang berbeda.
Tanaka: Untuk meningkatkan fitur my Home Screen, kami mengembangkan sebuah sistem untuk mendownload data dari layanan cloud, yang disebut "Home Screen Collection." Sistem ini telah diluncurkan pada bulan September 2013.* Fitur ini dapat digunakan untuk mendownload desain wallpaper baru melalui layanan cloud. Sistem ini dapat diterima dengan baik oleh konsumen, dan semakin memotivasi kami untuk maju ke fase pengembangan yang lebih tinggi.
* Fungsi Home Screen Collection dapat digunakan pada beberapa model TV baru yang diluncurkan pada tahun 2013 dengan memperbarui software. Wallpaper yang tersedia untuk didownload berbeda-beda, tergantung pada wilayah pemasaran.
Hirose: Meskipun saat ini fleksibilitas fitur terbatas, namun kami memiliki banyak rencana untuk membuat fitur yang menyenangkan bagi konsumen.
Tanaka: Semoga kami dapat menambahkan lebih banyak "komponen" yang asyik pada Home Screen Panasonic ke depannya serta melalui kerja sama dengan provider konten lainnnya.
Bisakah Anda ceritakan bagaimana cara menggunakan fitur TV baru dari Panasonic ini?
Tanaka: Tersedia fungsi pesan video, pesan suara dan memo, pengguna dapat menikmati kedekatan dan komunikasi di antara anggota keluarga dari my Home Screen.
Hirose: Saya setuju. (Tertawa) Kami mengembangkan fungsi tersebut untuk digunakan sesuai harapan pengguna. Mereka dapat menggunakannya tanpa perlu merasa canggung.
Kubota: Dilihat dari desain layar, saya kira sepertinya tidak ada yang istimewa. Karena kami ingin agar mereka menikmati konten yang ditampilkan di layar TV, kami merancangnya sedemikian sederhana. Pengguna dapat menikmati konten yang ditampilkan tanpa terganggu oleh desain layar.
Iwata: Tersedia fungsi pengenalan wajah yang pasti menarik dan menyenangkan. (Tertawa) Jika ekspresi wajah seseorang berubah, fungsi pengenalan wajah mungkin akan mendeteksinya sebagai orang lain. Jadi, pengguna dapat mengatur Home Screen yang berbeda sesuai suasana hati ketika mereka menghidupkan TV. Cobalah.
Bagaimana reaksi pasar terhadap peluncuran TV baru ini?
Tanaka: Di Eropa, fitur personalisasi Home Screen ini diterima dengan baik. Di sisi lain, beberapa konsumen mengatakan masih ada yang perlu disempurnakan. Kami akan mempertimbangkan pendapat tersebut dengan serius dan berusaha untuk membuat produk yang lebih baik dengan memperhatikan permintaan mereka dalam pengembangan selanjutnya.
Saya sudah menyebutkan bahwa Departemen Desain mengusulkan banyak sekali ide dalam tahap awal pengembangan. Saya ingin merealisasikan beberapa ide untuk menyempurnakan Home Screen dalam produk yang akan diluncurkan pada tahun 2014 dan tahun-tahun berikutnya. Jadi, nantikan saja peluncuran produk-produk tersebut.
Tidak seperti TV konvensional, Home Screen menampilkan banyak frame. Oleh karena itu, awalnya mungkin beberapa konsumen merasa bingung. Tersedia tombol Tutorial di sudut kanan atas Home Screen. Tekan tombol tersebut untuk melihat keterangan yang mudah dipahami. Gunakan tombol ini untuk bantuan.
Saya ingin semua orang menikmati menonton TV. Itulah gunanya my Home Screen. Saya ingin mereka tahu dan mengenal konsep my Home Screen, yaitu menampilkan berbagai tipe konten secara bersamaan termasuk konten Internet.
Saya ingin pengguna dapat menikmati menonton TV di rumah. Seperti yang sudah saya katakan tadi, semoga pengguna bisa menikmati menonton di TV layar lebar dan semakin senang menonton TV.
Saya yakin, my Home Screen pada produk TV baru kami akan mengubah kebiasaan konsumen dalam menonton TV. Kami akan terus mengembangkan TV dengan menambahkan fungsi dan fitur lainnya sampai kami mendengar konsumen mengatakan "TV Panasonic lebih nyaman dan lebih asyik daripada TV manapun!"
Shunsuke Tanaka
Pimpinan Proyek/Teknisi Software
Bergabung dengan Divisi Pengembangan TV Panasonic pada tahun 1998.
Mengembangkan sistem software dan middleware TV digital untuk pasar Jepang/Eropa.
Mengembangkan konsep baru untuk platform TV digital.
Kesan <My> Home Screen
Saya memasang aplikasi favorit seperti streaming video online dan radio Internet. Memo video & memo suara juga menjadi favorit saya karena saya bisa berkomunikasi dengan anggota keluarga lainnya. Dan tidak ketinggalan latar belakang layar.
Tatsuo Hirose
Teknisi Software
Bergabung dengan Divisi Pengembangan TV Panasonic pada tahun 2001.
Mengembangkan software sistem HD STB untuk pasar China sejak tahun 2003 hingga 2006.
Mengembangkan software sistem dan aplikasi DTV untuk pasar Eropa/Asia/Latin pada tahun 2006 hingga 2012.
Mengembangkan software aplikasi DTV untuk pasar global pada tahun 2012 hingga 2013.
Kesan <My> Home Screen
Saya ingin selalu mengetahui informasi terbaru dengan berita terkini yang menarik, jadi saya menandai situs halaman web favorit di my Home Screen. Latar belakang layar dengan nuansa santai membuat saya rileks setiap kali melihatnya.
Koumei Kubota
Teknisi Software
Bergabung dengan Divisi Pengembangan TV Panasonic pada tahun 2002.
Mengembangkan software middleware grafis untuk TV.
Kesan <My> Home Screen
Karena anak-anak saya penggemar berat animasi TV, saya menandai program favorit mereka di my Home Screen. Anda bisa melihat gambarnya di sudut kanan bawah layar. Dan saya menandai situs berita. Sangat bermanfaat karena saya bisa mengakses konten yang direkam dari my Home Screen.
Keisuke Iwata
Teknisi Software
Bergabung dengan Divisi Pengembangan TV Panasonic pada tahun 2003.
Mengembangkan software aplikasi TV seperti pengaturan TV dan pengenalan wajah.
Kesan <My> Home Screen
Saya memasang gambar mobil kesayangan saya di my Home Screen. Karena aplikasi ini sangat bermanfaat, saya memasang banyak “Internet Apps” di my Home Screen. Benar-benar praktis.