Optimalkan detergen cuci Anda
Detergen dan pencucian itu saling melengkapi. Terlepas dari soal mencuci dengan mesin atau dengan tangan, hasil pencucian sangat ditentukan oleh seberapa efektif detergen yang digunakan. Pelajari selengkapnya tentang cara kerja detergen pada berbagai jenis kain dan bagaimana menggunakannya secara efektif untuk melindungi pakaian Anda agar lebih awet.
Hilangkan bau setelah dicuci
Pakaian bau setelah dicuci adalah masalah umum. Penyebabnya mungkin karena Anda tidak menggunakan jumlah detergen yang tepat. Terlalu banyak detergen bisa menyebabkan tidak terbilas dengan sempurna, dan terlalu sedikit mungkin tidak akan cukup untuk membersihkan kain secara menyeluruh. Mengeringkan pakaian di dekat dinding luar yang lembap juga bisa menyebabkan bau jamur. Untuk mengatasinya, keringkan pakaian Anda di ruang terbuka, jauh dari dinding, agar mendapatkan sinar matahari dan udara yang cukup.
Buang sisa detergen
Sisa detergen menyebabkan air tetap berbusa bahkan selama siklus pembilasan terakhir. Sisa detergen yang tertinggal pada pakaian dapat menyebabkan bau dan ruam pada kulit. Untuk mengatasi hal ini, tuangkan cuka ke bilasan akhir yang bukan saja berfungsi sebagai penghilang bau, tetapi juga akan membersihkan sisa detergen.
Tidak ada detergen yang cocok untuk semua
Ada berbagai jenis detergen yang diformulasikan untuk berbagai kebutuhan pelanggan. Beberapa mungkin ampuh menghilangkan noda sementara yang lain mungkin lebih wangi. Berdasarkan kebutuhan tertentu, pilihlah detergen yang tepat untuk Anda. Selain itu, zat tambahan seperti pemutih kain, pelembut kain dan kanji penatu juga dapat digunakan untuk membuat pakaian terasa seperti baru.
Carilah label perawatan
Label perawatan pakaian juga memberikan informasi tentang jenis pencucian dan detergen yang sesuai untuk kain. Untuk bahan halus yang membutuhkan pencucian dengan tangan, gunakan selalu detergen bebas enzim yang dirancang khusus sehingga lembut pada pakaian dan aman untuk tangan Anda.