LUMIX DC-GH5 SPECIAL GALLERY
STORY BEHIND
“Kawasan Danau Tonle Sap di Kamboja adalah salah satu ekosistem paling beragam dan produktif di dunia. Banyaknya ragam aktivitas, sejarah, warna-warni yang menakjubkan, dan masyarakat yang ramah merupakan lingkungan yang sempurna untuk menguji kapabilitas kamera. LUMIX GH5 adalah perangkat yang sempurna untuk foto jurnalisme, dilengkapi lensa level profesional dalam bentuk yang ringan, kokoh, dan bebas gangguan. Tonle Sap adalah lokasi yang menakjubkan untuk dijelajahi dengan kamera baru ini”.
“Kehidupan di Sungai Mekong dan Tonle Sap berkembang pesat dengan kekayaan budaya dan energinya. Nelayan berjuang dengan arus hulu yang cepat di Laos, sementara arus hilir di Tonle Sap, mereka menebar jala di danau, dengan rumah-rumah yang juga dibangun di atasnya, menyediakan sumber makanan, dan tempat berdagang untuk mereka. Dataran banjir yang dialiri oleh Sungai Mekong, mendukung kebutuhan pertanian dengan budidaya padi dan bunga Lotus untuk menggerakkan perdagangan mereka”.
“Jutaan orang bergantung pada sungai Mekong dan anak sungainya. Dengan GH5 yang baru, saya dapat menangkap indahnya cahaya matahari sore yang menari di atas danau dan memberikan reproduksi warna nyata serta tekstur kehidupan yang menakjubkan di dan sekitar tepi danau. 5-axis Dual I.S.2 memungkinkan saya untuk menangkap momen dalam keadaan minim cahaya dan menghasilkan gambar berkualitas tinggi dalam kondisi sulit. LUMIX GH5 menjadi teman paling ramah yang memberikan fleksibilitas dan kebebasan untuk menangkap keriangan dan kehidupan para penduduknya”.
PHOTO GALLERY
1/320 sec, F5.0, ISO 800 with LEICA DG SUMMILUX 15mm / F1.7 ASPH.
1/640 sec, F7.1, ISO 800 with LEICA DG VARIO-ELMARIT 12-60mm / F2.8-4.0 ASPH. / POWER O.I.S.
1/640 sec, F6.3, ISO 400 with LEICA DG VARIO-ELMARIT 12-60mm / F2.8-4.0 ASPH. / POWER O.I.S.
1/320 sec, F3.9, ISO 800 with LEICA DG VARIO-ELMARIT 12-60mm / F2.8-4.0 ASPH. / POWER O.I.S.
1/640 sec, F8.0, ISO 800 with LEICA DG VARIO-ELMARIT 12-60mm / F2.8-4.0 ASPH. / POWER O.I.S.
1/20 sec, F1.7, ISO 800 with LEICA DG SUMMILUX 15mm / F1.7 ASPH.
1/1600 sec, F7.1, ISO 320 with LEICA DG VARIO-ELMARIT 12-60mm / F2.8-4.0 ASPH. / POWER O.I.S.
1/320 sec, F1.4, ISO 400 with LEICA DG NOCTICRON 42.5mm / F1.2 ASPH. / POWER O.I.S.
1/640 sec, F4.5, ISO 800 with LUMIX G VARIO 7-14mm / F4.0 ASPH.
1/500 sec, F3.5, ISO 800 with LEICA DG SUMMILUX 15mm / F1.7 ASPH.
1/125 sec, F8.0, ISO 100 with LEICA DG SUMMILUX 15mm / F1.7 ASPH.
1/500 sec, F2.8, ISO400 with LUMIX G X VARIO 35-100mm / F2.8 / POWER O.I.S.
1/500 sec, F4.0, ISO100 with LEICA DG VARIO-ELMARIT 12-60mm / F2.8-4.0 ASPH. / POWER O.I.S.
1/640 sec, F2.9, ISO 800 with LEICA DG VARIO-ELMARIT 12-60mm / F2.8-4.0 ASPH. / POWER O.I.S.
1/320 sec, F1.2, ISO 200 with LEICA DG NOCTICRON 42.5mm / F1.2 ASPH. / POWER O.I.S.
1/500 sec, F4.5, ISO 800, LEICA DG VARIO-ELMAR 100-400mm / F4.0-6.3 ASPH. / POWER O.I.S.
GH5 HANDS-ON IMPRESSION
“Performa kamera yang solid dan ukurannya yang ringkas membuatnya mudah untuk dibawa sepanjang hari, bahkan dengan menyertakan beberapa lensa. Menggunakan mode silent memungkinkan saya untuk dapat menjaga suasana tetap tenang saat memotret adegan pribadi dan momen-momen keluarga yang khidmat. Kamera besar bisa jadi mencolok dan merepotkan, namun LUMIX GH5 begitu kecil dan ringkas dan sangat sederhana di tangan jurnalis foto”.
Sistem stabilisasi gambar 5-axis Dual I.S.2 yang disempurnakan memungkinkan saya untuk menangkap momen dalam keadaan minim cahaya dan menghasilkan gambar berkualitas tinggi dalam kondisi sulit. Perpaduan sistem ini dengan autofokus cepat memastikan saya dapat menangkap momen unik yang sedang berlangsung, dan akan sulit untuk dilakukan tanpa teknologi ini”.
“Saat saya memotret dalam kondisi uji coba, saya tidak perlu khawatir apakah kamera dapat bertahan dalam hujan, debu, dan lumpur, dengan segel yang berfungsi disegala macam cuaca memberikan saya keyakinan untuk terus memotret”.
BEHIND-THE-SCENES VIDEO
BIOGRAPHY
DANIEL BEREHULAK
Daniel Berehulak, seorang fotojurnalis independen bertempat tinggal di Kota Meksiko yang sudah memenangkan berbagai penghargaan. Berasal dari Sydney, Australia, dan seorang kontributor tetap untuk The New York Times, ia telah mengunjungi lebih dari 60 negara untuk meliput peristiwa bersejarah termasuk perang Irak dan Afganistan, pemeriksaan pengadilan Saddam Hussein, pekerja anak di India, kembalinya Benazir Bhutto ke Pakistan, dan perang narkoba di Filipina. Ia juga mendokumentasikan berbagai masalah sosial dan masyarakat dalam menanggulangi keadaan pasca bencana, termasuk tsunami Jepang dan nuklir Chernobyl.
Pada tahun 2015, ia dianugerahi Penghargaan Pulitzer untuk memperkenalkan fotografi atas liputannya tentang wabah Ebola di Afrika Barat untuk The New York Times. Tahun 2011, ia menjadi finalis untuk Penghargaan Pulitzer atas liputannya mengenai banjir Pakistan 2010.
Karya fotografinya memperoleh lima penghargaan World Press Photo dan dua kali mendapatkan gelar Photografer of the Year dari Pictures of the Year International, tahun 2014 dan 2015, dan baru-baru ini dianugerahi sebagai Photojournalist of the Year untuk publikasinya yang beredar luas dalam kontes Best of Photojournalism 2016 dari National Press Photographers Association.
Ikuti Daniel secara online - kunjungi www.danielberehulak.com, dan follow @danielberehulak di Instagram dan @berehulak di Twitter.
